Pengelolaan sumberdaya alam terkait konservasi air dan lingkungan menjadi isu penting dalam lingkup sektoral, nasional maupun global. Pembangunan Waduk Jatibarang (WJB) dimaksudkan untuk tujuan meningkatkan kelestarian fungsi konservasi di Daerah Aliran Sungai (DAS), memberikan manfaat ekonomi (kegiatan perikanan, pariwisata, sumber air minum dan energi listrik), disamping manfaat ekologis (pengendali banjir dan sumber plasma nutfah). Fungsi tersebut sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum, khususnya jasa budaya wisata. Salah satu faktor pendukung keberhasilan minat kunjungan wisatawan di suatu destinasi wisata adalah daya tarik wisata, atraksi, maupun sarana prasarana. Air bersih memegang peran penting untuk konsumsi manusia, sehingga kuantitas maupun kualitas akan mempengaruhi tingkat kepuasan pengunjung wisata. Selama ini kebutuhan air untuk wisata Waduk Jatibarang banyak mengandalkan air serapan sumur, padahal salah satu fungsi dari waduk tersebut sebagai penyedia air bersih yang masuk dalam kelompok  Jasa Penyedia (Provisioning Service). Pengabdian dengan ketua Ir. Siti Rudiyanti, MSi, dan anggota antara lain Dr.Ir. Frida Purwanti, MSc, Nurul Latifah, S.Kel, MSi dan Dr. Churun Ain, MSi,  mencoba mengoptimasi manfaat waduk untuk mendukung penyediaan air bersih baik untuk konsumsi masyarakat sekitar maupun mendukung wisata.  Bantuan yang diberikan dalam pengabdian ini antara lain instalasi air seperti tandon, pipa dan perangkat filter. “Pengabdian ini merupakan bagian dari implementasi dan selaras dengan tujuan SDGs (Point 3,6,12)’, ujar Siti Rudiyanti pada saat acara penyerahan bantuan kepada Pokdarwis Sukomakmur selaku pengelola kegiatan wisata di WJB. Harapannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan kepuasan  dan persepsi positif pengunjung.

Gambar 1. Serah Terima Instalansi Penyediaan Air Bersih Kepada Mitra

Gambar 2. Instalansi Air Bersih di Waduk Jatibarang (WJB)