Semarang — Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama dengan ASEAN-FEN (ASEAn- Fisheries Education Networ) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada Sabtu, 26 April 2025, bertempat di Desa Nelayan Tambaklorok, Kota Semarang. Kegiatan ini melibatkan dosen dan mahasiswa FPIK UNDIP, serta mitra internasional ASEAN-Fisheries Education Network (ASEAN-FEN), dan kelompok masyarakat dan nelayan setempat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities), SDGs 12 (Responsible Consumption and Production), dan SDGs 13 (Climate Action). Melalui kolaborasi lintas institusi dan negara, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial di kawasan pesisir.
Kerja sama dengan ASEAN-FEN menjadi bentuk kepedulian bersama serta penguatan kolaborasi internasional dalam upaya mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi wilayah pesisir, khususnya di Kota Semarang. Tambaklorok sebagai kawasan pesisir padat penduduk menghadapi persoalan serius seperti banjir rob, pasang air laut, serta penurunan muka tanah (land subsidence).
Sebagai solusi, kegiatan pengabdian masyarakat ini mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian terkait sistem informasi dan penanganan banjir rob serta penurunan muka tanah. Penerapan teknologi tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan kelompok nelayan dalam meningkatkan kesiapsiagaan, adaptasi, serta keberlanjutan kehidupan di wilayah pesisir.
Melalui kegiatan ini, FPIK UNDIP bersama ASEAN-FEN berkomitmen untuk terus mendorong penguatan kapasitas masyarakat pesisir, pemanfaatan teknologi berbasis riset, serta pembangunan kawasan pesisir yang tangguh dan berkelanjutan.




