Rembang merupakan sebuah kabupaten yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terkenal sebagai wilayah pesisir penghasil garam. Selain garam, Rembang ternyata punya potensi wisata pantai yang banyak dikunjungi wisatawan lokal. Salah satu pantai yang terkenal di sebelah barat kabupaten Rembang berbatasan dengan Kabupaten Pati adalah Pantai Wates. Pantai ini terletak di Dusun Wates, Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang. Pada mulanya, kawasan pantai Wates masih berupa kawasan tambak bandeng dengan pesisir yang hanya sedikit. Dinas Kelautan dan Perikanan setempat berinisiatif untuk menanam pohon cemara laut sebagai bentuk rehabilitasi kawasan pesisir di tanggal 18 Februari 2016. Berawal dari cemara laut yang semakin banyak dan tumbuh membesar, kawasan pantai mulai dibenahi dan dibuka menjadi tempat wisata di tahun 2017. Pantai ini memang mengunggulkan view dari cemara laut yang berjajar rapi dan pasir putihnya yang luas. Selain dua hal tersebut, dari pulau Wates banyak pula wisatawan yang menyeberang menuju pulau kecil di dekatnya untuk menikmati suasana pulau. Pulau ini dikenal dengan nama Pulau Gede.
Kontradiktif dengan namanya Pulau Gede (dalam bahasa jawa, gede berarti besar) ternyata tak sebesar itu. Luas wilayahnya hanya kurang lebih 1 kilometer persegi yang mana bisa berubah-ubah tergantung musim. Bentuk pulau ini jika dilihat dari citra satelit menyerupai bulan sabit, dimana ujung-ujungnya terisi oleh hamparan pasir putih. Pasir putih inilah yang luasnya dan lokasinya akan berubah saat musim baratan maupun timuran. Kondisi pulau ini cukup memprihatinkan terutama akibat dari abrasi pantainya. Sisi barat pulau sudah tergerus gelombang memperlihatkan lapisan susunan batuannya. Tak berbeda di sisi timur pulau yang juga mengalami dampak abrasi yang cukup parah. Pepohonan berukuran besar yang mungkin sudah berusia puluhan tahun ambruk diterjang gelombang. Sangat disayangkan jika dalam beberapa tahun kedepan tidak ada upaya untuk mengatasi abrasi, pulau gede ini tenggelam seperti pulau Marongan di tahun 2000an.
Terkait dengan aktivitas wisata perairan, pulau Gede punya segudang potensi. Tim penelitian dari Departemen Sumberdaya Akuatik, Undip yang didanai oleh LPDP dibawah skema RISPRO Mandatory Riset Keilmuan 2021 telah melakukan serangkaian riset di wilayah ini. Riset ini dilakukan pada tanggal 3 – 7 Juni 2022 yang diinisiasi oleh dosen Undip Dr. Diah Ayuningrum, Dr. Pujiono Wahyu Purnomo, dan Ibu Rikha Widiaratih, M.Si. beserta 6 mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Hasil dari riset ini diantaranya bahwa berhasil diidentifikasi sejumlah total 25 genus karang, 23 genus ikan, dan beberapa golongan megabenthos seperti teripang, kima, lobster, druella, bulu babi, bintang laut, kerang kampak, crinoid, nudibranch dan ascidian. Selain banyaknya biota bawah air yang ditemukan, air laut yang jernih juga mendukung aktivitas wisata di Pulau Gede ini. Kami merekomendasikan wisatawan untuk datang di sekitar bulan April atau Juni jika ingin melakukan wisata air seperti snorkeling. Karena di bulan-bulan ini air laut sangat jernih dan berwarna kebiruan sehingga sangat bagus untuk dinikmati.
Hasil penelitian kami terkait potensi biota bawah air tersebut bisa menjadi salah satu unggulan untuk wisata snorkeling, yang mana belum ada di Pulau Gede dan bahkan di Kabupaten Rembang. Melalui program riset keilmuan ini pula kami telah melakukan pelatihan snorkeling bagi pemandu wisata serta menghibahkan sejumlah set peralatan snorkeling bagi pengelola pantai Wates. Melalui program dari RISPRO Mandatory LPDP ini besar harapan kami mampu mendongkrak kembali aktivitas wisata di Pantai Wates yang sempat vakum akibat pandemi COVID-19. Hal tersebut secara langsung akan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat, serta memperkenalkan bahwa Kabupaten Rembang mampu bersaing dalam penyediaan wisata alam bawah lautnya.