Kekurangan gizi pada bayi dan balita dapat menimbulkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Anak yang menderita kekurangan gizi pada jangka panjang memiliki resiko gangguan kesehatan, produktivitas kerja yang rendah dan perkembangan intelektual yang rendah. Berdasarkan data WHO (World Health Organization) pada tahun 2020, sebanyak 22% anak di dunia mengalami stunting dengan total 13,6 juta mengalami masalah gizi buruk (WHO, 2020).
Berdasarkan data tersebut, Mahasiswa TIM II KKN UNDIP di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pembuatan MPASI berupa bubur ikan lele. Bubur ikan lele merupakan salah satu alternatif makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada bayi.
Kegiatan sosialisasi pemberian MPASI diadakan pada hari Sabtu, 22 Juli 2023 dengan sasaran ibu-ibu posyandu yang memiliki anak dibawah usia 3 tahun. Kegiatan sosialisasi tersebut diselenggarakan karena berdasarkan data dari bidan desa masih terdapat sekitar 30-an balita yang diduga menderita stunting.
Kandungan protein yang tinggi pada ikan lele baik untuk ibu hamil dan dapat menjadi sumber energi yang dapat mendukung aktivitas anak. Konsumsi ikan lele yang ditambah dengan sayuran seperti daun kelor dan wortel baik untuk diberikan kepada bayi dengan usia >6 bulan sebagai langkah pencegahan stunting. Ikan lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar yang mudah untuk dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Ikan lele memiliki berbagai manfaat, antara lain menjaga kesehatan jantung karena mengandung asam lemak omega 3, mencegah anemia karena mengandung vitamin B12, menguatkan sistem imun dan menurunkan risiko stroke. Dalam 100 gram ikan lele terkandung 29,9gr Omega 3; 5,5gr Omega 6; 121% DV vitamin B12; lemak 2,9gr, protein 18gr, natrium 50mg, Selenium 26% DV, Fosfor 24% DV, Tiamin 15% DV, Kalium 19% DV dan Kolesterol 24% DV (Nurasmi et al. 2018).
“Penambahan daun kelor pada bubur ikan lele merupakan salah satu alternatif sayuran yang baik untuk MP-ASI dikarenakan memiliki kandungan gizi yang tinggi, tanamannya yang mudah ditemukan dan memiliki harga yang terjangkau.” Tutur Faza Fauzia, Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan selaku pelaksana program kerja keilmuan sosialisasi bubur ikan lele sebagai alternatif MP-ASI untuk balita. Kegiatan sosialisasi tersebut juga diakhiri dengan membagikan sampel bubur ikan lele dan leaflet kepada para peserta.
#KKNUndipTim2 #p2kknundip #lppmundip #undip #msp #fpikundip
Penulis Faza Fauzia
Dept/Fak : Sumber Daya Akuatik / FPIK
DPL : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si.