Serdang, Malaysia — Dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip), Dr. Diah Ayuningrum, S.Pd., M.Si., melaksanakan kegiatan riset kolaboratif internasional di Universiti Putra Malaysia (UPM) pada 19–26 Oktober 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Riset World Class University (WCU) yang memperoleh pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip) dengan fokus penelitian berjudul “Production of Halophilic Microplastic-Degrading Enzymes from Ascidian Symbionts in Karimunjawa for Sustainable Aquatic Management.”

Dalam pelaksanaannya, Dr. Diah bekerja sama dengan Prof. Mohd Yunus Bin Abd Shukor, Ph.D. dari Department of Biochemistry, Faculty of Biotechnology and Biomolecular Sciences, UPM. Seluruh kegiatan dilakukan di Bioremediation, Biomonitoring, and Ecotoxicology (BBE) Laboratory, yang dikenal sebagai salah satu pusat penelitian unggulan UPM di bidang bioteknologi lingkungan.

Selain melaksanakan riset, kunjungan Dr. Diah juga dimanfaatkan untuk menginisiasi kolaborasi riset jangka panjang (joint research) antara FPIK Undip dan Fakultas Bioteknologi serta Sains Biomolekul UPM. Inisiasi kerja sama ini diarahkan pada pengembangan penelitian di bidang bioteknologi kelautan, ekotoksikologi, dan pengelolaan lingkungan perairan berkelanjutan, termasuk pertukaran peneliti dan mahasiswa, penyusunan publikasi bersama, serta potensi pendanaan riset internasional di masa mendatang.

Inisiasi kolaborasi internasional antara Prodi MSP FPIK Undip dengan BBE Lab, Fakulty of Biotechnology and Biomolecular science (urut dari kiri: Dr. Shafina Abd Ghani, Dr. Job, Prof. Yunus Bin Abd Shukor, Ph.D; Dr. Ain; Dr. Adeela; Dr. Diah Ayuningrum)

Menjawab Tantangan Mikroplastik di Laut

Riset yang dilakukan berangkat dari keprihatinan terhadap meningkatnya pencemaran plastik di laut yang telah menjadi ancaman serius bagi ekosistem global. Mikroplastik yang sulit terurai dapat berdampak pada kehidupan biota laut, mulai dari ikan, karang, hingga organisme mikroskopis, serta berpotensi masuk ke rantai makanan manusia.

Menurut Dr. Diah Ayuningrum, penanganan polusi plastik tidak cukup hanya dengan mengurangi sumber limbah dari daratan. “Kita perlu mengembangkan pendekatan bioteknologi yang inovatif dan ramah lingkungan, salah satunya melalui pemanfaatan bakteri laut yang mampu mendegradasi mikroplastik secara alami,” ujarnya.

Bakteri yang dikaji merupakan simbion dari biota laut Ascidian (kelas Tunicata) — organisme yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. “Ascidian adalah biota laut yang masih minim eksplorasi, padahal simbionnya diketahui menghasilkan berbagai senyawa bioaktif dan enzim potensial untuk aplikasi lingkungan,” tambahnya.

Hasil Awal dan Arah Pengembangan Riset

Selama berada di UPM, Dr. Diah melakukan serangkaian pengujian aktivitas enzim pendegradasi mikroplastik dengan memanfaatkan isolat bakteri simbion Ascidian yang ditumbuhkan pada media berisi Polyethylene Terephthalate (PET). Tujuannya adalah untuk mendeteksi enzim Polyethylene Terephthalatase (PET-ase) yang berperan dalam proses degradasi plastik.

Hasil awal menunjukkan adanya isolat bakteri dengan aktivitas enzimatik tinggi yang berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam pengendalian polusi mikroplastik di ekosistem laut. Temuan ini membuka jalan bagi pengembangan teknologi bioremediasi laut berbasis mikroorganisme alami sebagai solusi berkelanjutan dalam pengelolaan kualitas perairan.

Langkah Strategis Menuju Kolaborasi Riset Global

Kegiatan riset dan inisiasi kerja sama yang dilakukan oleh Dr. Diah Ayuningrum ini tidak hanya memperkuat posisi FPIK Undip di kancah riset internasional, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperluas jejaring akademik antara Indonesia dan Malaysia di bidang bioteknologi lingkungan.

Melalui kolaborasi ini, Undip dan UPM diharapkan dapat menghasilkan inovasi riset bersama, publikasi internasional bereputasi, serta kontribusi nyata dalam upaya global mengatasi pencemaran mikroplastik dan menjaga keberlanjutan sumberdaya laut.