Semarang, 19 September 2025 — Tim dosen dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah Botol Plastik di Kawasan Wisata Waduk Jatibarang, Semarang guna Mendukung SDGs ke-6 dan ke-12.” Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025, ini merupakan bagian dari program hibah pengabdian masyarakt gasal 2025–2026 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular di kawasan wisata Waduk Jatibarang. Tim pengabdian yang diketuai oleh Atika Arifati, S.Pi., M.Sc., dengan anggota Prof. Dr. Ir. Suradi Wijaya S., M.S., Dr. Aninditia Sabdaningsih, S.Si., M.Si., dan Wiwiet Teguh Taufani, S.Pi., M.Si., Ph.D, bekerja sama dengan Pokdarwis Suko Makmur selaku mitra pelaksana kegiatan.

Dalam kegiatan tersebut, tim Departemen Sumber Daya Akuatik, FPIK UNDIP menyerahkan fasilitas bank sampah botol plastik kepada pengelola wisata Waduk Jatibarang. Bank sampah ini berfungsi sebagai pusat pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan botol plastik agar memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Masyarakat dan pelaku wisata dilatih untuk memilah dan menabung sampah plastik yang nantinya dapat ditukar dengan insentif ekonomi, seperti uang tunai atau kebutuhan pokok. Selain penyerahan sarana, dilakukan pula penyuluhan dan pelatihan mengenai pentingnya pengelolaan sampah plastik, dampak pencemaran terhadap kualitas air, serta strategi pemanfaatan botol plastik menjadi produk daur ulang seperti pot tanaman dan kerajinan tangan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Sosialisasi dengan Pengelola Waduk Jatibarang, Semarang

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa sampah memiliki nilai ekonomi. Dengan adanya bank sampah, harapannya masyarakat sekitar Waduk Jatibarang dapat berperan aktif menjaga lingkungan sekaligus memperoleh manfaat ekonomi. Ini sejalan dengan semangat green tourism dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Implementasi bank sampah ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan kawasan wisata yang bersih, sehat, dan berdaya saing, sekaligus mengurangi volume sampah plastik yang mencemari perairan waduk. Ke depan, tim pengabdian berkomitmen untuk melakukan pendampingan berkelanjutan bersama masyarakat dan pengelola wisata guna menjaga keberlanjutan program.