Plupuh (03/08/2023) Air bersih merupakan kebutuhan primer manusia untuk menyongsong seluruh kegiatan manusia yang terjadi. Konsumsi air yang memiliki kualitas kesadahan dan kapur yang tinggi dapat mengganggu kesehatan secara kronis karena pengendapan kandungan ini dalam tubuh.

Air dari PAMSIMAS Desa Cangkol terutama pada Kebayanan 3 memiliki kadar kapur yang tinggi, kondisi ini dapat menjadi pemicu permasalahan kesehatan terutama pada ginjal secara kronis. Dalam rangka membantu mengatasi adanya kondisi tersebut, Ghalib Ptam Arrafi salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan program monodisiplin “Demonstrasi Penyaringan Air Sederhana Menggunakan Batu Zeolit” Penyaringan air menggunakan dapat membantu menurunkan kadar kesadahan air yang digunakan. Batu zeolit digunakan untuk mengurangi kadar kesadahan pada air. Reaksi yang terjadi pada air sadah dengan zeolit adalah batu zeolit akan menyerap ion-ion penyebab kesadahan dengan reaksi pertukaran Ion.

Program penyaringan air akan dilaksanakan dengan menggunakan botol ukuran 1,5 liter dengan 7 lapisan yang terdiri lapisan pertama menggunakan kapas. Lapisan kedua menggunakan batu zeolit. Lapisan ketiga menggunakan kapas yang ditumpuk dengan kerikil. Lapisan kelima menggunakan kapas dan arang. Lapisan keenam menggunakan kapas lagi. Penyaringan dilakukan dengan menuangkan air dari bagian atas penyaring dan ditunggu sampai air tersaring dan jika masih keruh maka proses penyaringan dilakukan lagi. Setelah air dirasakan sudah jernih maka dilakukan pengukuran menggunakan pH papper. Pemberian sejumlah 18 kg batu zeolite, 4kg pasir silika, dan 2 model saringan tekanan rendah juga diberikan untuk membantu masyarakat.

Model Penyaringan Air Dengan Batu Zeolit dengan Sistem Backwash

Kegiatan yang dilakukan pada perkumpulan masyarakat Kebayanan 3 diawali dengan memberi pemahaman bagaimana bahaya sederhana atas adanya kesadahan dan kapur pada air dan penjelasan sederhana mengenai mekanisme yang terjadi pada filter air ini. Demonstrasi juga dilakukan untuk meningkatkan antusias mayarakat untuk meningkatkan kualitas air konsumsinya. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat melakukan filtrasi air terhadap kapur di air PAMSIMASnya. P2KKN Universitas Diponegoro juga mengarahkan untuk menambahkan kebutuhan pengadaan filter air ini pada RAB Januari tahun 2024 pada beberapa desa terdampak air berkapur dan sadah.

Reportase : Ghalib Pram Arrafi (Manajemen Sumber daya Perairan)

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. dr. Stefani Candra Firmanti, M.Sc ( NIP 198404202008122003)