Jepara, Juni 2016. Berita yang dikutip dari Suara Merdeka,  Nelayan Desa Kedungmalang Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara menerima bantuan alat pengering ikan berupa oven dari tim kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Diponegoro Semarang. Sejumlah nelayan penerima mengaku merasa terbantu lantaran alat tersebut menghasilkan ikan kering yang higienis.

Petinggi (kepala desa) Kedungmalang Razikin, Selasa (7/6) mengatakan, alat tersebut sebenarnya sangat dinantikan nelayan sejak lama. Bantuan dari tim KKN Undip itu dinilai sangat membantu nelayan di desanya. “Nelayan biasanya mengeringkan ikan di tepi jalan secara manual. Hasilnya tak terlalu bagus.

Alat ini lebih higienis karena ikan yang dikeringkan tak terkena debu,” kata Razikin. Dia menambahkan, bantuan alat pengering ikan tersebut menjawab dilema nelayan saat panen ikan teri yang sering mendekati atau saat musim hujan. “Karena saat musim hujan, nelayan tak bisa mengeringkan ikan dengan suhu normal sehingga hasilnya juga kurang bagus.

Dengan oven ini, kapan pun mendapatkan ikan, bisa langsung dikeringkan,” lanjutnya. Alat bantuan tim KKN Undip tersebut satu unit dengan 14 rak. Alat tersebut hanya cukup untuk satu kelompok nelayan, sedangkan di Kedungmalang ada tiga kelompok. Tiap unit alat tersebut nilainya sekitar Rp 9 juta.

Dosen tim KKN Undip Suryanti mengatakan, tema KKN Undip di Desa Kedungmalang adalah “Aplikasi Rak Pengering Ikan dengan Pemberdayaan Bina Laut”. Dibantu dosen lain Churun Aíin, dan Putut Hariyadi, ia mendampingi 37 mahasiswa yang KKN di desa pesisir Jepara yang berbatasan dengan Kabupaten Demak.

Tansfer Ilmu

Para mahasiswa tersebut berasal dari empat fakultas, yaitu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) sebanyak 13 mahasiwa, Fakultas Kedokteran (11), Fakultas Tehnik (tujuh), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat/FKM (enam). “Mahasiswa kami melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan mentransfer ilmu dari kampus ke masyarakat.

Selain itu mahasiswa dapat belajar secara langsung dari masyarakat,” kata Suryanti. Ia mengatakan, Desa Kedungmalangmerupakan salah satu desa sentra penghasil ikan kering (ikan asin). Proses pengeringan ikan dengan penjemuran di pinggir jalan raya sehingga menimbulkan dampak yang merugikan pengendara jalan seperti bau dan pemandangan kurang elok.

Selain itu juga sangat rawan terhadap serangan lalat, jamur, belatung dan kutu. “Untuk itu tim KKN Undip memiliki solusi dengan penerapan rak pengering ikan yang praktis, ekonomis dan higienis serta berwawasan lingkungan,” kata dia.

Rak tersebut didesain sebagai rak portable yang terbuat dari alumunium foil serta bantuan oven pengering ikan yang dapat menjadi solusi pengeringan ikan pada saat musim penghujan dengan tetap memperhatikan nilai gizi dan higienitas kepada kelompok Usaha Bersama Bina Laut yang ada di desa tersebut. Tim KKN juga mensosialisasi diabetes militus serta sosialisasi empat pilar gizi seimbang dari mahasiswa kedokteran, diversifikasi produk perikanan dari mahasiwa FPIK.

Selain itu juga uji kandungan proksimat dan mikrobiologi dari mahasiswa FKM dan desain ruang penyimpanan ikan asin serta pengemasan, citra dan pelabelan dari mahasiswa Fakultas Tehnik. (H15-89)