AKUATIK, SEMARANG – Pada tanggal 16 November 2020, Waduk Jatibarang (WJB) merupakan kawasan strategis dalam hal daya dukung lingkungan hidup, dengan fungsi utama sebagai pengendali limpasan air ke kawasan di bawahnya serta pengembangan wisata. Sejak beroperasi 6 tahun silam, Waduk Jatibarang terus-menerus menuju perbaikan. Perbaikan tidak hanya dari aspek infrastruktur namun juga perlu diupayakan aktivitas yang memberi dampak positif terhadap kondisi ekologis maupun sosio-ekonomi di lingkungan tersebut.
Pada bulan Oktober hingga November guna mendukung aktivitas tersebut secara berkelanjutan, tim pengabdian Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, mengadakan berbagai rangkaian kegiatan pengabdian bersama Pokdarwis Suko Makmur. Kegiatan yang berkaitan dengan konservasi diantaranya adalah pemberian teknologi tepat guna sistem pembuangan limbah dari kegiatan berjudul “Peningkatan Sanitasi sebagai Upaya Konservasi Lingkungan di Waduk Jatibarang, Semarang” yang diinisiasi oleh Dr. Aninditia Sabdaningsih dan tim. Berikutnya, Dr. Haeruddin dan Arif Rahman, M.Si bersama tim mengadakan kegiatan bertema “Pengendalian Pencemaran Minyak dari berbagai kegiatan di Waduk Jatibarang”.
Terlepas dari itu, guna mendorong kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi tatanan kebiasaan baru pada situasi pandemi Covid-19, Wiwiet Teguh Taufani, M.Si dan tim mengusung kegiatan “Sosialisasi Gerakan Kebiasaan Hidup Sehat” meluncurkan papan informasi berkaitan dengan protokol kesehatan yang perlu dipatuhi oleh pengunjung. Kegiatan lain dari tim Prof. Suradi Wijaya Saputra sebagai upaya penguatan peran masyarakat dalam mitigasi dan adaptasi kebiasaan baru, pemberian teknologi tepat guna berupa keran cuci tangan diperbanyak di Kawasan WJB. Selain tempat cuci tangan, tim dari Churun’Ain, M.Si melalui Program Iptek bagi Desa Binaan (IDBU) salah satunya juga memberikan pelatihan pembuatan handsoap, handsanitizer serta desinfektan dari Aloe Vera. Dr. Diah Ayuningrum beserta tim pun turut mengajak para warga sekitar waduk untuk dapat menjaga kesehatan dan ketahanan imun melalui program “Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Upaya Peningkatan Sistem Imun di tengah Pandemi COVID-19”.




Kegiatan yang mendukung pengembangan wisata di WJB juga dilakukan guna meningkatkan animo wisatawan serta meningkatkan pendapatan warga lokal. Churun’Ain, M.Si bersama Dr. Suryanti dan Nurul Latifah, M.Si mengusung konsep Eduwisata seperti pembuatan peta tematik ekowisata dan infografis WJB dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).
Pokdarwis Suko Makmur diwakili oleh sekretarisnya, Bapak Widodo menuturkan bahwa kegiatan tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh penduduk sekitar maupun pengunjung WJB. Diharapkan kegiatan-kegiatan lainnya dapat dikembangkan lebih lanjut guna mendukung kegiatan wisata yang tetap memperhatikan aspek ekologis dan konservasi berkelanjutan. (Adm).